Umumnya tarian tradisional masyarakat
suku Bajo hampir sama dengan tarian suku Bugis, Buton, Mandar dan Toraja.
Silat
Ada
dua tarian yang lumrah di kalangan Suku Bajo yakni :
Tarian Manca
Tarian Manca adalah salah satu tarian
yang sangat populer dikalangan masyarakat Bajo.Tarian ini dilakukan pada saat
ada pesta pernikahan yang resmi ( Massuro ). Biasanya tarian ini dibawakan oleh
sepasang pamanca (tukang manca) terdiri dari dua orang yang masing-masing
saling membawa peddah (pedang). Tarian ini sudah merupakan turun temurun dari
nenek moyang mereka.
Si pamanca sudah terlatih sejak kecil,
sehingga gerak badannya sangat lentur sesuai dengan irama sarroni/sulleh (seruling)
dan gandah (gendang). Manca bagi masyarakat suku bajo melambangkan kesatriaan
sejati karena tarian ini dianggap sebagai bekal untuk menjaga diri. Para
pamanca saling bergantian pabila salah satu dari sipamanca lelah yang lain
dapat (nyamboh) istilahnya menyambung tarian. Umumnya manca dipentaskan saat
pengantin laki-laki diantar kerumah wanita (lekka).
Nah setelah pengantin laki-laki tiba
dirumah perempuan, di depan pintu sudah berdiri salah satu anggota keluarga
yang sudah dekat atau akrab dengan pengantin laki-laki atau perempuan istilah
ini disebut nyambo'. Kalau pengantin laki-laki disebut nyambo' lille sedangkan
pengantin perempuan disebut nyambo' dinde.
Manca diiringi dengan alat musik
seruling (sarroni), goh (gong), dan gandah (gendang). Lebih serunya lagi para
pemanca dengan keterampilan seni beladirinya, tidak ada yang luka walaupun
menggunakan pedang. Kita saja yang menonton sangat ketakutan tetapi hal ini
sudah terbiasa bagi para pemanca.
Sile' kampoh ( silat kampung )
Sile' kampoh ( silat kampung )
Silat kampung merupakan tradisi adat istiadat suku bajo.Ini bersinambungan dengan manca artinya semua jurus-jurus yang didapat dari silat kampung diterapkan dalam manca. Silat kampung ini tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Syaratnya harus sudah cukup umur. Untuk mempelajari silat ini dibutuhkan empat minggu ini sudah sempurna. Prinsipnya silat adalah jalan hidup yang meliputi berbagai aspek kehidupan seorang manusia.
Fungsi dari silat ini adalah untuk
menjaga diri.Ada sebuah ungkapan yang menyatakan "Bukan orang Bajo yang
meninggal dibunuh tanpa melawan". Makanya setiap pemuda yang berkeinginan
untuk pergi meninggalkan kampung halamannya tidak diperkenankan oleh
orangtuanya sebelum dia mempelajari silat.
Panduan
silat
Silat bagi Suku bajo berlandaskan pada
akidah dan syariah.Maksudnya bagi siapa yang ingin mempelajari ilmu silat harus
terlebih dahulu membetulkan tata cara sholat yang baik.Karena ilmu silat ini
ada kaitannya dengan gerak-gerik sholat.
Ada
beberapa syarat-syarat yang perlu diperhatikan yakni,
1. Menyediakan pengeras seperti kain
putih
2. Tidak boleh meninggalkan sembahyang.
3. Melakukan gerak silat membuka atau
menutup gelanggang setiap kali memula atau menamatkan latihan silat.
4. Guru memainkan peranan penting di
dalam menyampaikan sesuatu ilmu bagi menjamin kesahihan dan kesempurnaan ilmu
tersebut. Di dalam ilmu persilatan, guru adalah lambang kesempurnaan.
5. Berikrar untuk tidak menggunakan silat
dalam urusan yang tidak bermanfaat.
Sumber:
http://ahmilanakwajo.blogspot.co.id/2010/03/tarian-suku-bajo.html
0 comments:
Post a Comment