Selamat Datang Di Blog Jurnal Anak 1000 Pulau - Dimana Ada Perairan, Disitu Pasti Ada Suku Bajo

Friday, May 4, 2018

Tarian Tradisional Masyarakat Suku Bajo


Umumnya tarian tradisional masyarakat suku Bajo hampir sama dengan tarian suku Bugis, Buton, Mandar dan Toraja. 

Silat

Ada dua tarian yang lumrah di kalangan Suku Bajo yakni :

Tarian Manca

Tarian Manca adalah salah satu tarian yang sangat populer dikalangan masyarakat Bajo.Tarian ini dilakukan pada saat ada pesta pernikahan yang resmi ( Massuro ). Biasanya tarian ini dibawakan oleh sepasang pamanca (tukang manca) terdiri dari dua orang yang masing-masing saling membawa peddah (pedang). Tarian ini sudah merupakan turun temurun dari nenek moyang mereka.

Si pamanca sudah terlatih sejak kecil, sehingga gerak badannya sangat lentur sesuai dengan irama sarroni/sulleh (seruling) dan gandah (gendang). Manca bagi masyarakat suku bajo melambangkan kesatriaan sejati karena tarian ini dianggap sebagai bekal untuk menjaga diri. Para pamanca saling bergantian pabila salah satu dari sipamanca lelah yang lain dapat (nyamboh) istilahnya menyambung tarian. Umumnya manca dipentaskan saat pengantin laki-laki diantar kerumah wanita (lekka).

Nah setelah pengantin laki-laki tiba dirumah perempuan, di depan pintu sudah berdiri salah satu anggota keluarga yang sudah dekat atau akrab dengan pengantin laki-laki atau perempuan istilah ini disebut nyambo'. Kalau pengantin laki-laki disebut nyambo' lille sedangkan pengantin perempuan disebut nyambo' dinde.

Manca diiringi dengan alat musik seruling (sarroni), goh (gong), dan gandah (gendang). Lebih serunya lagi para pemanca dengan keterampilan seni beladirinya, tidak ada yang luka walaupun menggunakan pedang. Kita saja yang menonton sangat ketakutan tetapi hal ini sudah terbiasa bagi para pemanca.

Sile' kampoh ( silat kampung )

Silat kampung merupakan tradisi adat istiadat suku bajo.Ini bersinambungan dengan manca artinya semua jurus-jurus yang didapat dari silat kampung diterapkan dalam manca. Silat kampung ini tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Syaratnya harus sudah cukup umur. Untuk mempelajari silat ini dibutuhkan empat minggu ini sudah sempurna. Prinsipnya silat adalah jalan hidup yang meliputi berbagai aspek kehidupan seorang manusia.

Fungsi dari silat ini adalah untuk menjaga diri.Ada sebuah ungkapan yang menyatakan "Bukan orang Bajo yang meninggal dibunuh tanpa melawan". Makanya setiap pemuda yang berkeinginan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya tidak diperkenankan oleh orangtuanya sebelum dia mempelajari silat.

Panduan silat

Silat bagi Suku bajo berlandaskan pada akidah dan syariah.Maksudnya bagi siapa yang ingin mempelajari ilmu silat harus terlebih dahulu membetulkan tata cara sholat yang baik.Karena ilmu silat ini ada kaitannya dengan gerak-gerik sholat.

Ada beberapa syarat-syarat yang perlu diperhatikan yakni,
1.      Menyediakan pengeras seperti kain putih

2.      Tidak boleh meninggalkan sembahyang.
3.      Melakukan gerak silat membuka atau menutup gelanggang setiap kali memula atau menamatkan latihan silat.
4.      Guru memainkan peranan penting di dalam menyampaikan sesuatu ilmu bagi menjamin kesahihan dan kesempurnaan ilmu tersebut. Di dalam ilmu persilatan, guru adalah lambang kesempurnaan.
5.      Berikrar untuk tidak menggunakan silat dalam urusan yang tidak bermanfaat.



Sumber:
http://ahmilanakwajo.blogspot.co.id/2010/03/tarian-suku-bajo.html


0 comments:

Post a Comment