Selamat Datang Di Blog Jurnal Anak 1000 Pulau - Dimana Ada Perairan, Disitu Pasti Ada Suku Bajo

Friday, May 4, 2018

Upacara Sedekah Laut Khas Suku Bajo "Ngangaidah"


“Ngangaidah” Upacara Sedekah Laut Khas Suku Bajo

Di kutip dari Travel.detik.com.
 Seperti masyarakat pesisir Indonesia lainnya, Suku Bajo di Morowali punya upacara adat sedekah laut. Wisatawan tak boleh melewatkan keseruan upacara ini kalau menjumpainya.

Bendera Ula-Ula

Festival Bajo Pasakayyang 2015 di Pulau Kaleroang yang telah usai turut menjadi ajang untuk memperkenalkan adat budaya Suku Bajo. Salah satunya adalah melalui upacara adat Ngangaidah atau sedekah laut khas Suku Bajo.

Saat Festival Bajo Pasakayyang berlangsung di Pulau Kaleroang Sabtu lalu, ribuan iring-iringan kapal hias sudah tampak memadati dermaga utama sejak pagi hari. Masyarakat yang didominasi oleh Suku Bajo tampak begitu antusias untuk meramaikan festival.

Suku Bajo yang dikenal juga sebagai suku pengembara laut yang tinggal berpindah dengan menggunakan perahu, tersebar di beberapa daerah di Pulau Sulawesi dan Nusantara. Festival tersebut juga menjadi ajang kumpul dan saling bertemu antar Suku Bajo.

"Pasakayyang itu artinya massal atau bersama, Bajo Pasakayyang, jadi semua Suku Bajo bertemu di festival ini," ujar salah satu panitia Festival Bajo Pasakayyang,

Festival pun dimulai dengan upacara adat Ngangaidah atau sedekah laut yang dimulai secara simbolis dengan pengibaran bendera hitam ula-ula. Setelah bendera dikibarkan, lantunan alat musik dibunyikan dan disertai oleh bunyi terompet sangkakala Suku Bajo yang disebut Nagabulo.

Tampak juga beberapa ibu-ibu yang menyalakan dupa. Dimana salah satunya tampak seperti tengah kerasukan dan menari di antara para tokoh desa yang membawa sesajen dan dayung yang juga menjadi atribut upacara. Sambil membawa sesajen dan bendera ula-ula, arak-arakan pun berjalan hingga ke dermaga.

Iring-iringan adat Suku Bajo yang membawa bendera ula-ula

Di dermaga, rombongan pun turun ke salah satu perahu berukuran besar yang berfungsi sebagai salah satu panggung utama. Gong segera berbunyi, diikuti dengan atraksi tari-tarian oleh Suku Bajo yang didominasi warna hitam.

"Suku Bajo itu ciri khasnya warna hitam, semua yang pakai baju warna hitam itu orang Bajo

Sesajen yang terdiri dari berbagai jenis makanan


Kemudian, sesajen beserta dupa yang sebelumnya disiapkan dibawa ke atas panggung dan dilarungkan ke atas laut sebagai simbol persembahan bagi laut dan leluhur. Usai upacara beberapa orang Suku Bajo larut dalam keriaan dengan saling guyur air.

Kebetulan pagi itu udara sangatlah terik, acara guyur-guyuran itu pun menjadi tontonan menarik yang disertai dengan canda tawa. Bajo Pasakayyang!

Melarungkan sesajen di air



0 comments:

Post a Comment