“Ngangaidah”
Upacara Sedekah Laut Khas Suku Bajo
Di kutip dari Travel.detik.com.
Seperti
masyarakat pesisir Indonesia lainnya, Suku Bajo di Morowali punya upacara adat
sedekah laut. Wisatawan tak boleh melewatkan keseruan upacara ini kalau
menjumpainya.
Festival Bajo Pasakayyang 2015 di Pulau
Kaleroang yang telah usai turut menjadi ajang untuk memperkenalkan adat budaya
Suku Bajo. Salah satunya adalah melalui upacara adat Ngangaidah atau sedekah
laut khas Suku Bajo.
Saat Festival Bajo Pasakayyang
berlangsung di Pulau Kaleroang Sabtu lalu, ribuan iring-iringan kapal hias
sudah tampak memadati dermaga utama sejak pagi hari. Masyarakat yang didominasi
oleh Suku Bajo tampak begitu antusias untuk meramaikan festival.
Suku Bajo yang dikenal juga sebagai suku
pengembara laut yang tinggal berpindah dengan menggunakan perahu, tersebar di
beberapa daerah di Pulau Sulawesi dan Nusantara. Festival tersebut juga menjadi
ajang kumpul dan saling bertemu antar Suku Bajo.
"Pasakayyang itu artinya massal
atau bersama, Bajo Pasakayyang, jadi semua Suku Bajo bertemu di festival
ini," ujar salah satu panitia Festival Bajo Pasakayyang,
Festival pun dimulai dengan upacara adat
Ngangaidah atau sedekah laut yang dimulai secara simbolis dengan pengibaran
bendera hitam ula-ula. Setelah bendera dikibarkan, lantunan alat musik
dibunyikan dan disertai oleh bunyi terompet sangkakala Suku Bajo yang disebut
Nagabulo.
Tampak juga beberapa ibu-ibu yang
menyalakan dupa. Dimana salah satunya tampak seperti tengah kerasukan dan
menari di antara para tokoh desa yang membawa sesajen dan dayung yang juga
menjadi atribut upacara. Sambil membawa sesajen dan bendera ula-ula,
arak-arakan pun berjalan hingga ke dermaga.
Iring-iringan adat Suku Bajo yang membawa
bendera ula-ula
Di dermaga, rombongan pun turun ke salah
satu perahu berukuran besar yang berfungsi sebagai salah satu panggung utama.
Gong segera berbunyi, diikuti dengan atraksi tari-tarian oleh Suku Bajo yang
didominasi warna hitam.
"Suku Bajo itu ciri khasnya warna
hitam, semua yang pakai baju warna hitam itu orang Bajo
Sesajen yang terdiri dari berbagai jenis
makanan
Kemudian, sesajen beserta dupa yang
sebelumnya disiapkan dibawa ke atas panggung dan dilarungkan ke atas laut
sebagai simbol persembahan bagi laut dan leluhur. Usai upacara beberapa orang
Suku Bajo larut dalam keriaan dengan saling guyur air.
Kebetulan pagi itu udara sangatlah
terik, acara guyur-guyuran itu pun menjadi tontonan menarik yang disertai
dengan canda tawa. Bajo Pasakayyang!
Melarungkan sesajen di air
0 comments:
Post a Comment